Senin, 17 Agustus 2015

Mengenal Infeksi E. Coli Gejala Penyebab Pengobatan dan Pencegahan

Setiap tahun , sekitar 48 juta orang Amerika (15 % dari penduduk Amerika) atau 1 dari 6 orang Amerika menderita sakit yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi dan sekitar 3.000 orang mati karena penyakit akhir makanan tersebut.

Statistik tahun ini membawa kabar baik dan juga kabar buruk. Kabar baiknya yakni infeksi akhir E. coli dan jenis virus salmonella menjadi turun. Kabar buruknya yakni infeksi akhir jenis-jenis salmonella dan patogen yang kurang dikenal menjadi naik.

Infeksi dari racun yang menghasilkan E. coli O157 , biasanya berafiliasi dengan daging sapi matang dan sayuran berdaun yang dimakan mentah , telah mengalami penurunan sebesar 32 persen dari angka rata-rata tahunan di antara tahun 2006 dan 2008. Jika dibandingkan dengan periode tiga tahun sebelumnya , infeksi E. coli O157  mengalami penurunan sekitar 19 persen. Jenis infeksi E. coli ini merupakan penyebab gagal ginjal.

Salmonella typhimurium , salah satu jenis yang paling umum dari virus salmonella , memiliki infeksi 27 persen lebih sedikit pada tahun 2014 dibandingkan pada 2006-2008.

Namun , salmonella javiana dan salmonella infantis , yang kurang umum , memiliki lebih dari dua kali lipat dalam periode waktu yang sama.

Campylobacter , penyebab utama kedua dari penyakit akhir makanan di Amerika Serikat , telah meningkat 13 persen semenjak 2006-2008. Sedangkan Vibrio , yang biasanya berafiliasi dengan makanan laut , telah melonjak 52 persen pada periode waktu yang sama.

Standar pemeriksaan ketat dan aktivitas berita konsumen yang lebih baik dari pemerintah akan membantu membendung gelombang penyakit akhir E. coli dan salmonella. Harus ada peningkatan dalam pengawasan produk secara berkelanjutan , khususnya pada daging sapi untuk menurunkan infeksi E. coli.

Apa itu E. Coli ?

E. coli yakni jenis basil yang biasanya hidup di usus insan dan hewan. Namun , beberapa jenis E. coli , terutama E. coli 0157: H7 , dapat menyebabkan infeksi usus.

Gejala infeksi usus diantaranya diare , sakit perut , dan demam. Kasus yang lebih parah dapat menyebabkan diare berdarah , dehidrasi , atau gagal ginjal. Orang yang punya sistem kekebalan badan lemah , bawah umur , dan orang bau tanah berisiko terkena komplikasi ini.

Sebagian besar , infeksi usus yang disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi. Penyediaan makanan yang sempurna dan menjaga kebersihan , mampu mengurangi kemungkinan kita terkena infeksi usus.


Sebagian besar kasus infeksi usus dapat diobati di rumah. Secara umum , gejalanya mampu hilang dalam beberapa hari hingga seminggu saja.

Gejala infeksi usus karena E. coli

Gejala infeksi usus mulai tampak antara satu hingga lima hari setelah kita terinfeksi E. coli. Gejalanya mampu berupa :

  • kram perut
  • secara tiba-tiba mengalami diare lembap yang dapat berubah ke tinja berdarah
  • gas
  • kehilangan nafsu makan dan mual
  • muntah walaupun jarang
  • kelelahan
  • demam

Gejala ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga lebih dari seminggu.

Gejala infeksi E. coli yang parah diantaranya :

  • kencing berdarah
  • jumlah urine menurun
  • kulit pucat
  • memar
  • dehidrasi

Jika Anda mengalami gejala-gejala parah tersebut , segera hubungi dokter.

Penyebab infeksi E. coli 



Mengenal Infeksi E. Coli , Gejala , Penyebab , Pengobatan dan Pencegahan


Setiap orang dan hewan biasanya memiliki beberapa basil E. coli dalam ususnya , tetapi beberapa strain mampu menyebabkan infeksi. Bakteri yang menyebabkan infeksi dapat masuk ke badan kita dalam beberapa cara , yakni :

Tidak benar dalam penanganan makanan
Apakah makanan itu disiapkan di rumah , di restoran , atau di toko kelontongan , kalau penanganan dan penyiapannya tidak aman , maka dapat menyebabkan makanan terkontaminasi. Penyebab umum dari keracunan makanan meliputi :

  • tidak mencuci tangan sebelum menyiapkan atau mengkonsumsi makanan
  • pennggunaan peralatan , talenan yang tidak bersih untuk menyajikan hidangan merupakan kontaminasi silang
  • mengkonsumsi produk susu atau makanan yang mengandung mayones yang telah disimpan terlalu lama
  • mengkonsumsi makanan yang tidak disimpan pada suhu yang tepat
  • mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan suhu yang sempurna , terutama daging sapi dan unggas
  • mengkonsumsi produk makanan laut secara mentah
  • minum susu yang tidak dipasteurisasi
  • mengkonsumsi produk mentah yang belum dicuci dengan benar
Cara pengolahan makanan yang tidak baik
Selama proses pemotongan , unggas dan produk daging lainnya , kalau pengolahannya tidak benar maka dapat menyebabkan masuknya basil dari usus hewan tersebut.

Air yang terkontaminasi  
Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan air mengandung basil , terutama dari kotoran insan atau hewan. Kita mampu terkena infeksi dari minum air yang terkontaminasi tersebut atau lewat berenang di dalam air itu.

Penularan antar manusia
E. coli dapat menyebar dikala orang yang terinfeksi tidak mencuci tangannya setelah buang air besar. Bakteri ini kemudian menyebar dikala seseorang menyentuh seseorang atau sesuatu yang lain , menyerupai makanan. Rumah jompo , sekolah , dan akomodasi penitipan anak sangat rentan terhadap penyebaran virus ini.

Hewan
Orang-orang yang bekerja pada peternakan hewan , terutama sapi , kambing , dan domba mampu berisiko terkena infeksi. Setiap orang yang mengenai binatang atau yang bekerja di lingkungan hewan , harus mencuci tangan mereka secara teratur dan menyeluruh.

Kapan sebaiknya pergi ke dokter ?

Infeksi usus dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi serius menyerupai gagal ginjal dan kadang kala menyebabkan tamat hidup kalau tidak diobati. Kita harus segera pergi ke dokter kalau :

  • mengalami diare yang tidak membaik setelah lima hari , atau dua hari untuk bayi atau anak.
  • demam.
  • nyeri perut dan tidak merasa baikan setelah buang air besar.
  • ada bisul atau darah dalam tinja.
  • buang air tak terasa.
  • muntah terus selama lebih dari 12 jam. 
  • ada gejala infeksi usus
  • ada gejala dehidrasi , menyerupai kurangnya urin , haus yang ekstrim , atau pusing.

Bagaimana infeksi  E. coli dapat diobati ?

Dalam kebanyakan kasus ringan , perawatan mampu dilakukan di rumah. Penderita harus banyak minum air , banyak istirahat , dan selalu mengawasi timbulnya gejala yang lebih berat yang memerlukan penanganan dokter menyerupai adanya diare berdarah atau demam , dehidrasi dan gejala lainnya menyerupai yang telah disebutkan di atas.

Kebanyakan pasien akan menyampaikan perbaikan dalam waktu seminggu hingga 10 hari setelah timbulnya infeksi dan harus melaksanakan pemulihan penuh tanpa melaksanakan aktifitas berat.

Cara mencegah infeksi E.coli

Ada sejumlah cara untuk mengurangi peluang terkena infeksi usus akhir E. coli , diantaranya :

  • selalu mencuci tangan sebelum menangani , melayani , atau mengkonsumsi makanan dan setelah menyentuh hewan atau bekerja di lingkungan hewan.
  •  mencuci buah-buahan dan sayuran secara menyeluruh sebelum dikonsumsi
  • menghindari kontaminasi silang dengan cara menggunakan peralatan yang bersih.
  • menjauhkan daging mentah dari makanan lainnya serta barang-barang yang sudah bersih.
  • menggunakan termometer dikala memasak daging dan unggas sehingga memasak pada suhu yang sempurna (unggas : 74 C , daging dan telur : 72 C , steak , daging panggang , ikan , kerang : 62 C.
  • tidak mencairkan daging di meja
  • selalu mencairkan daging di kulkas atau microwave
  • segera masukan sisa makanan ke pendingin
  • minumlah produk susu pasteurisasi , hindari susu mentah.
  • tidak menyiapkan makanan kalau sedang mengalami diare
  • mencuci tangan sesering mungkin terutama setelah dari kamar mandi
  • tidak menggunakan akomodasi renang umum
Itulah iinfeksi E. Coli sekaligus gejala , penyebab , cara pengobatan dan pencegahan penyakit tersebut. Semoga bermanfaat.
Comments


EmoticonEmoticon